NASA Hancur Lebur, Runtuh Seketika Gara-gara Trump

NASA Hancur Lebur, Masa depan NASA terancam gara-gara program efisiensi pemerintahan Donald Trump yang memangkas anggaran untuk program-program lembaga luar angkasa tersebut hampor 50%. Secara keseluruhan, pengeluaran NASA dipotong oleh Trump sebesar 24%. Dampaknya serius, sebab NASA selama ini menjadi tulang punggung dominasi AS dalam eksplorasi luar angkasa.

NASA Hancur Lebur

Pada tahun 2025, NASA menghadapi krisis terbesar dalam sejarahnya. Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, lembaga antariksa Amerika Serikat ini mengalami pemotongan anggaran yang drastis, penghapusan misi ilmiah penting, dan pengurangan sumber daya manusia yang signifikan. Langkah-langkah ini memicu kekhawatiran akan masa depan eksplorasi luar angkasa dan penelitian ilmiah di AS.

Pemotongan Anggaran yang Menghancurkan

Pemerintahan Trump mengusulkan pemotongan anggaran NASA hingga 50% pada tahun 2026, dari lebih dari $7 miliar menjadi hanya $3,9 miliar. Pemotongan ini akan menghapus sekitar sepertiga dari misi ilmiah NASA yang sedang berjalan atau direncanakan, termasuk studi tentang Venus, Mars, Bumi, dan alam semesta secara umum. Misi-misi penting seperti dua wahana penjelajah Venus, Mars MAVEN, Observatorium Sinar-X Chandra, dan misi Osiris-Apex yang menargetkan asteroid Apophis terancam dibatalkan. Pendanaan untuk astrofisika juga akan turun dua pertiga, mengancam teleskop masa depan seperti Habitable Worlds Observatory. Misi jangka panjang seperti wahana Voyager akan tetap beroperasi, tetapi dengan pendanaan yang berkurang dan kemungkinan dihentikan di masa depan.

 Pengurangan Sumber Daya Manusia dan Penutupan Departemen

Sebagai bagian dari kampanye efisiensi federal, NASA menghapus dua departemen, termasuk yang menangani keberagaman, kesetaraan, inklusi, dan aksesibilitas (DEIA), serta menghapus posisi kepala ilmuwan dan peran kunci lainnya. Sekitar 23 karyawan NASA diberhentikan, termasuk ilmuwan iklim terkemuka Katherine Calvin. Langkah ini memicu kekhawatiran bahwa pengurangan ini akan merusak kemampuan NASA untuk melakukan penelitian ilmiah dan eksplorasi luar angkasa di masa depan.

Dampak pada Misi dan Infrastruktur Luar Angkasa

Pemotongan anggaran juga berdampak pada misi luar angkasa yang sedang berlangsung dan infrastruktur kritis NASA. Misi Mars Sample Return, yang bertujuan untuk membawa sampel tanah dan batuan dari Mars ke Bumi, terancam dibatalkan. Misi ini dianggap penting untuk memahami potensi kehidupan di Mars dan untuk perencanaan misi manusia ke planet tersebut.

Selain itu, pemotongan anggaran mengancam pengembangan roket Space Launch System (SLS) yang lebih kuat, yang direncanakan untuk misi ke Mars. Pengurangan dana untuk upgrade Block 1B dari SLS dapat menghambat kemampuan NASA untuk meluncurkan muatan yang lebih berat ke luar angkasa.

Krisis Ilmiah dan Kehilangan Kepemimpinan Global

NASA telah lama menjadi pemimpin dalam penelitian ilmiah dan eksplorasi luar angkasa. Pemotongan anggaran yang signifikan dan penghentian misi ilmiah penting dapat mengurangi posisi AS sebagai pemimpin global dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Negara-negara seperti China dan anggota Badan Antariksa Eropa (ESA) semakin memperkuat program luar angkasa mereka, sementara NASA menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan keunggulannya.

Ketergantungan pada Kontraktor Swasta dan Ketidakpastian Politik

NASA semakin bergantung pada kontraktor swasta seperti SpaceX untuk peluncuran dan misi luar angkasa. Namun, ketegangan politik antara Presiden Trump dan CEO SpaceX, Elon Musk, menambah ketidakpastian bagi masa depan kolaborasi ini. Ancaman pemotongan subsidi pemerintah dan kontrak dapat mempengaruhi stabilitas dan keberlanjutan proyek-proyek luar angkasa penting. time.com

Masa Depan NASA: Harapan dan Tantangan

Meskipun menghadapi tantangan besar, masa depan NASA masih memiliki potensi untuk bangkit. Kongres AS memiliki wewenang untuk meninjau dan mengubah anggaran yang diusulkan oleh Presiden. Dengan dukungan dari komunitas ilmiah, masyarakat, dan pembuat kebijakan, NASA dapat memperoleh kembali pendanaan yang diperlukan untuk melanjutkan misi ilmiah dan eksplorasi luar angkasa. Namun, langkah-langkah ini memerlukan upaya bersama dan komitmen untuk investasi jangka panjang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kesimpulan

Pemotongan anggaran yang signifikan, pengurangan sumber daya manusia, dan penghentian misi ilmiah penting. Hal ini telah menempatkan NASA dalam posisi yang sangat rentan. Langkah-langkah ini tidak hanya mengancam masa depan eksplorasi luar angkasa AS. Hal ini  juga mempengaruhi posisi negara tersebut sebagai pemimpin global dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk memastikan masa depan NASA yang cerah, diperlukan dukungan yang kuat dari semua pihak untuk mempertahankan dan memperkuat lembaga ini.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*