Kecam Donald Trump, Kimbal Musk, adik laki-laki Elon Musk, mengkritik kebijakan tarif Presiden Amerika Serikan (AS) Donald Trump dalam sebuah posting di X. Ia menggambarkan tarif Trump sebagai “pajak struktural dan permanen bagi konsumen Amerika”.
Kimbal Musk, adik dari miliarder dan CEO Tesla Elon Musk, menjadi sorotan publik setelah melontarkan pernyataan keras terhadap mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam wawancara eksklusif dan unggahan media sosial, Kimbal menyebut bahwa Trump adalah “ancaman nyata bagi demokrasi.”
Pernyataan ini mengejutkan publik, mengingat Elon Musk sendiri dikenal memiliki pandangan yang kadang netral, bahkan condong mendekati tokoh-tokoh konservatif dalam beberapa kesempatan. Namun Kimbal justru mengambil posisi yang sangat berseberangan.
Pernyataan Tegas dari Kimbal Musk
Dalam cuitannya, Kimbal Musk menulis:
“Kita tidak bisa terus membiarkan demokrasi Amerika disandera oleh tokoh yang terus menyebar disinformasi dan memecah belah rakyat. Trump bukan penyelamat, dia ancaman.”
Pernyataan ini langsung menyulut perdebatan di kalangan warganet, terlebih karena datang dari sosok yang berasal dari keluarga Musk—salah satu keluarga paling berpengaruh di dunia teknologi.
Siapa Kimbal Musk?
Kimbal Musk adalah pengusaha, investor, dan pendukung gerakan pangan sehat. Ia dikenal sebagai sosok yang lebih liberal dibanding Elon, dan aktif dalam isu-isu sosial serta lingkungan. Ia juga pernah terlibat dalam beberapa proyek nirlaba dan aktif di bidang pertanian berkelanjutan.
Reaksi Publik dan Netizen
Kecam Donald Trump , Respons publik terhadap pernyataan Kimbal beragam. Sebagian besar dari kalangan liberal dan Demokrat memuji keberaniannya, sementara pendukung Trump menyerang balik dan mempertanyakan motifnya. Beberapa pengguna media sosial menyebut bahwa keluarga Musk kini terbelah secara politik.
Apakah Ini Akan Pengaruhi Elon Musk?
Hingga saat ini, Elon Musk belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan adiknya. Namun mengingat pengaruhnya di dunia bisnis dan media sosial (terutama X/Twitter yang kini ia miliki), publik menanti apakah ia akan memberikan klarifikasi atau tetap diam.
Kesimpulan:
Pernyataan keras Kimbal Musk terhadap Donald Trump menambah panasnya dinamika politik Amerika menjelang pemilu 2024. Di tengah persaingan antara partai besar dan isu-isu demokrasi. Suara dari tokoh publik seperti Kimbal dapat menjadi sinyal bahwa kekhawatiran terhadap Trump tidak hanya datang dari lawan politik, tetapi juga dari kalangan independen dan profesional.